ChorioCharsinoma

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kanker anggur ataupun di dalam istilah perubatan dinamakan koriokarsinoma (Choriocarcinoma) adalah salah satu spectrum di dalam penyakit yang dikategorikan sebagai “Gestational Trophoblastic Diseases (GTD)”. “Gestational” adalah istilah perubatan yang bermaksud kehamilan manakala “Trophoblast” adalah merujuk kepada uri ataupun plasenta. Dengan perkataan lain, penyakit GTD ini adalah penyakit yang mempunyai kaitan yang rapat dengan ketumbuhan yang berhasil dari proses kehamilan yang tidak normal melibatkan uri ataupun plasenta.
GTD boleh dibandingkan kepada beberapa jenis dan 4 kategori yang utama adalah :
1.    Kehamilan Molar/Anggur
2.    Invasif mol (“invasive mole”)
3.    plasenta site throphoblastic tumour”
4.    Koriokarsinoma (Choriocarcinoma)
Tidak seperti kehamilan molar, koriokarsinoma dapat terjadi di mana-mana organ badan seperti hati, limpa, paru-paru, tulang nelakang dan otak.
 Koriokarsinoma boleh juga terjadi di dinding rahim. Koriokarsinoma adalah sejenis kanker yang agresif tetapi sangat sensitive kepada ubat kemoterapi menjadikannya salah satu kanser yang boleh sembuh sepebuhnya. Koriokarsinoma boleh merupakan salah satu komplikasi jangkapanjang kehamilan molar.
Walaupun bagaimanapun kemungkinan berlakunya komplikasi ini adalah sangat kecil di mana Cuma 2-3 peratus sehaja kes koriokaesinoma berlaku selepas kehamilan molar. Koriokarsinoma boleh berlaku bila-bila masa dari beberapa bulan sehingga beberapa tahun selepas sebarang kehamilan samada kehamilan normal, keguguran ataupun kehamilan luar rahim. Koriokarsinoma yang berlaku beberapa tahun selepas kehamilan normal dikatakan jenis yang paling agrasif.

1.2.Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan choriocarcinoma ?
2.      Apa saja penyebab dari chorio carcinoma ?
3.      Bagaimana tanda dan gejala dari choriocarcinoma ?
4.      Bagaimana penatalaksanaan medis dari choriocarcinoma ?
5.      Bagaimana patofisiologi dari choriocarcinoma ?
6.      Bagaimana asuhan keperawatan dari choriocarcinoma ?

1.3.Tujuan
  1. Mengetahui apa itu choriocarcinoma ?
  2. Untuk mengetahui apa saja penyebab dari choriocarcinoma ?
  3. untuk mengetahui tanda dan gejala-gejala dari choriocarcinoma ?
  4. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dari choriocarcinoma ?
  5. Mengetahui bagaimana patofisiologi dari chorio carcinoma ?
  6. Mengetahui asuhan keperawatan dari chorio carcinoma ?













BAB II
PEMBAHASAN

2.1.      Definisi
Istilah koriokarsinoma adalah istilah yang lebih tepat digunakan untuk kanser jenis ini, “korio” adalah istilah yang diambil dari vili korionik (“chorionic villi”) iaitu salah satu komponen uri manusia. Istilah karsinoma pula merujuk kepada kanser yang berasal dari sel-sel epithelial.
Choriocarcinoma adalah tumor ganas (maligna) dari trofoblast dan biasanya timbul setelah kehamilan mola, kadang-kadang setelah abortus atau persalinan. Bila dibandingkan dengan jenis kanker ginekologik lainnya koriokarsinoma mempunyai sifat yang berbeda misalnya :
1.      koriokarsinoma mempunyai  periode laten yang dapat diukur, yaitu jarak waktu antara akhir kehamilan dan terjadinya keganasan.
2.      sering menyerang wanita muda.
3.      dapat sembuh secara tuntas tanpa kehilangan fungsi reproduksi, dengan pengobatan sitostatika
4.      dapat sembuh tanpa pengobatan melalui proses regresi spontan.
Kegagalan Kehamilan
ü   Normal
ü   Abortus
ü   Kehamilan di luar kandungan
ü   Kematian janin dalam rahim
ü   Immaturus
ü   Prematurus
ü   Cacat bawaan
ü   Mola hidatidosa (jinak)
ü   Koriokarsinoma (ganas)



2.2.      Pengklasifikasian Choriocarsinoma
Pengklasifikasian choriocarsinoma berdasarkan penyakit trofoblas.
Penyakit ganas :
§  koriokarsinoma villasun : disana-sini masih ada bentuk villus.
Penyakit ini termasuk ganas tetapi derajat keganasannya lebih rendah. Sifatnya seperti mola, tetapi  dengan daya penetrasi yang lebih besar. Sel-sel trofoblas dengan villi korialis akan menyusun ke dalam miometrium kemudian tidak jarang mengadakan perforasi pada dinding uterus dan menyebabkan perdarahan intra abdominal.
Dapat pula masuk ke dalam vena seperti vena uterine dan terus ke vena iliaka interna. Walaupum secara local mempunyai daya invasi yang berlebihan, tetapi penyakit ini jarang disertai metastasis. Invasive mole selalu berasal dari mola hidatidosa. Nama lain adalah mola destruens.


 













Diagnosa
Penentuan diagnosa koriokrarsinoma villosum tidak selalu mudah. Sering pasien masuk dalam keadaan gawat dan disangka sebagai kehamilan ektopik yang terganggu. Pada sediaan histerektomi tampak gelembung mola di dalam lapisan otot miometrium. Diagnosis yang tepat dibuat secara histopatologik.

Terapi
Pengobatan sitostatika seperti methotreaxatc dapat menyebabkan kesembuhan yang total, tetapi bila disertai tanda perdarahan abdomen sering kita harus mengangkat uterus dengan kedua adneksa ditinggalkan. Sekarang dianjurkan agar tindakan histerektomi bersifat selektif, terutama pada wanita muda. Kalau mungkin hanya dilakukan reseksi persial saja dan selanjutnya diberi sitostatika.

§  Choriokarsinoma Illosum : Penyakit ini merupakan jenis yang terganas dari penyakit trofoblas. Sebagaian besar didahului oleh mola hidatidosa (83,3%) tetapi dapat pula didahului abortus atau persalinan biasa, masing-masing 7,6%.
§  Choriocarcinoma non villosum : pada jenis ini sama sekali tidak ada bentuk villus. Jenis ini lebih ganas dari jenis kedua.



 













2.3.      Insiden
Penyakit koriokarsinoma terjadi pada wanita yang pernah hamil termasuk kepada wanita-wanita yang pernah mengalami kehamilan molar.

2.4.      Meniefestasi Klinis
Mikroskopis tanda-tanda yang khas untuk choriocarcinoma ialah :
1.      nekrose
2.      haemorrhagia
3.      infeksi
Berikut adalah diantara gejala-gejala dan tanda-tanda yang mungkin dialami oleh pesakit koriokarsinoma :
a.       Batuk berdarah dan sesak nafas.
b.      Sakit kepala dan lumpuh sebelah badan
c.       Sakit tulang belakang
d.      Ketumbuhan dan perdarahan di bahagian faraj
e.       Bengkak perut dan kuning mata
f.       Hilang selera makan dan turun berat badan
Tumor ini warnanya ungu dan sangat rapuh.
Pada dinding uterus nampak sebagai benjolan kacang Bogor.
-          Perdarahan yang tidak berhenti setelah kelahiran mola, bersifat metrorrhagia.
-          Subinvolusi
-          Metastase pada paru-paru, vulva atau vagina.
-          Reaksi biologis yang tetap positip atau yang malakan naik kwantitatip setelah kelahiran mola.
-          Kadang-kadang terjadi perforasi rahim dengan tanda-tanda perdarahan intraperitoneal.
Selain dari itu nampak sel-sel trofobkast yang menembus otot-otot dan pembulu-pembulu darah.


2.5.      Patofisiology choriocarciboma
Choriocarcinoma terjadi setelah kehamilan, biasanya setelah mola hydatidosa kadang-kadang setelah abortus atau kehamilan aterme maka merupakan penyakit masa reproduktip ; tetapi adakalanya timbul pada teratoma.

2.6.      Etiologi
Kanker ini berasal dari salah satu komponen uri atau plasenta maka salah satu cirri khusus kanser ini adalah ia boleh menghasilkan hormone HCG (Human Chorionic Gonadotrophin”) yang sangat tinggi malah lebih tinggi dari pada wanita-wanita yang hamil.
Kejadian dipengaruhi oleh :
Sebagian besar dari pasien mola akan segera sehat kembali setelah jaringannya dikeluarkan, tetapi ada sekelompok wanita yang kemudian menderita degenerasi keganasan menjadi koriokarsinoma.
-          status sosial ekonomi
-          umur
-          gizi
-          consanguinitas (perkawinan antar keluarga)
prognosa :
kalau tidak diobati, maka penderita choriocarcinoma meninggal dalam beberapa bulan sampai 1 tahun. Matinya karena perdarahan dari rahim atau dari metastase, vagina, gastrointestinal atau abdominal.

Diagnosa :
Semua penderita yang telah melahirkan mola harus dicurigai dan harus diawasi dengan teliti.
Juga perdarahan yang tidak berhenti-henti setelah abortus atau persalinan aterme harus mengingatkan kita akan kemungkinan ghoriocarcinoma.
Yang menjadi pegangan ialah reaksi biologis atau immunologis ; reaksi harus menjadi negative dalam beberapa hari setelah abortus atau partus, kalau reaksi biologis atau immuniologis : reaksi harus menjadi negatip dalam beberapa hari setelah abortus atau partus, kalau reaksi biologis tetap positif atau kwantitatif naik, maka harus ada pertumbuhan sel trofoblast yang baru.

Terapi:
Terapi pilihan ialah dengan pemberian methotrexate sebanyak 0,4 mg/kg/hari seluma 5 hari yanq dapat dibenkan intravsnose, intra-muskuler atau oral. Pada umumnya diberi 15 - 25 mg sehari.
Kuur ini diulang-ulang dengan antara 14 hari sampai gonadctropin dalcun urine menjudi normal : kadang kadang baru setelah 6 kuur.
Setelah reaksi negatip diberi satu kuur tambahan. Juga dapat di-berikan actinomycin D sebanyak 7 - 11 microgram/kg/hari intravenosa selama 5 hari. Kuur diulangi setelah 5 hari.
Walaupun begitu hysterektorni masih banyak dilakukan, mengingat mahalnya rnethotrexate atau actinomycin D bagi Masyarakat Indonesia.
Hysterektorni mutlak perlu pada perdarahan yang hebat atau kasus yang resistent terhadap sitostatika.
Choriocarcinoma mengadakan metastase yang bersifat haematogen, biasanya ke vagina dan paru-paru. Kadang-kadang juga ke ginjal, hati, ovaria dan otak. Tumbuhnya sangat cepat dan sering menyebabkan metastasis ke organ-organ lain, seperti paru-paru, vulva, vagiba, hepar dan otak. Bila tidak diobati biasanya pasien meninggal dalam satu tahun. Martaadisoebrata menemukan 59 kasus dari 135 (43,7%) yang disertai metastasis. Yang terbanyak di paru-paru (31,1%). Ada satu tempat metastasis yang tidak lazim ditemukan yaitu begluteus maksimus.





 










Berdasarkan jauhnya penyebaran, koriokarsinoma dibagi 4 :
Ø  Stadium I: terbatas pada uterus.
Ø  Stadium II : metastasis ke parametrium, serviks dan vagina.
Ø  Stadium III: mtastasis ke paru-paru.
Ø  Stadium IV : metastasis ke organ lain, seperti usus, hepar atau otak.

Seperti dikatakan di atas sel-sel trofoblas dapat menyebar ke tempat lain, kemudian tumbuh sebagai metastasis. Penyebaran ini umumnya bersifat hematogen, karena itu organ yang paling sering dikenai adalah paru-paru. Metastasis ke serviks dan sekitarnya bisa secara limfogen atau perkontinuitatum.

WOC

2.1.      Asuhan Keperawatan
  1. Pengkajian
    1. Biodata
a.       Nama
b.      Usia / Umur
    1. Keluhan utama
Apa yang dirasakan saat pertama kali datang ke rumah sakit
    1. Riwayat penyakit sekarang
    2. Riwayat penyakit dahulu
Apakah klien pernah mengalami penyakit yang sama
    1. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga klien yang pernah mengalami penyakit yang sama
    1. Riwayat psikotik
    2. Nyeri / Kenyamanan
    3. Aktifitas

  1. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
    1. Intoleransi aktifitas diri ybd kelemahan
    2. Kurang perawatan diri ybd kelemahan
    3. Gangguan pola nafas yang hemaptoe ( batuk darah)
    4. Gangguan citra diri ybd ikterus
    5. Gangguan rasa nyaman nyeri ybd sakit kepala
    6. Ansietas ybd kurang pengetahuan
    7. Resti komplikasi
    8. Gangguan pola seksual





  1. Diagnosa keperawatan
    1. Gangguan rasa nyaman nyeri bd sakit kepala
Intervensi :
1.      Tentukan karakteristik nyeri
2.      Pantau tanda-tanda vital
3.      Berikan tindakan nyaman, misalnya perubahan posisi, relaksasi atau latihan nafas
4.      Kolagorasi pemberian analgesic sesuai indikasi
    1. Intoleransi aktifitas ybd kelemahan
Intervensi :
1.      Kaji kemampuan toleransi aktifitas
2.      Tingkatkan aktifitas sesuai toleransi, anjurkan aktifitas alternate sambil istirahat
3.      Rencanakan periode istirahat adekuat
4.      Berikan bantuan ADL dan ambulsi
5.      Rencanakan periode istirahat adekuat
    1. Ansietas ybd kurang pengetahuan
1.      Kaji ulang pengetahuan klien tentang proses penyakit
2.      Kaji ulang pembatasan diet, fosfat dan mg
3.      Konsultasi dengan ahli gizi tentang pemberian nutrisi dan diet
4.      Kolaborasi tentang terapi obat, nama obat, dosis, jadwal, manfaat dan efek samping
5.      Identifikasi tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi medis segera

 BAB III
PENUTUP

1.1        Kesimpulan
Choria Carsinama adalah tumor ganas (maligna) dari trufogias dan biasanya timbul setelah kehamilan mula. Kadang-kadang setelah abortus / persalinan.
Penyakit trofoblas ganas :
1.      Kariokarsinoma villosum
2.      Kariokarsinoma non villosum
3.      Kariokarsinoma klinis

Berikut ini adalah tanda dan gejala dari chorio charsinoma.
1.      Batuk berdarah dan sesak nafas
2.      Sakit kepala dan lumpuh sebelah badan
3.      Sakit tulang belakang
4.      Bengkak perut dan kuning mata
5.      Hilang selera makan, dan turut berat badan

1.2        Saran
Untuk prodi DIII Keperawatan Bondowoso supaya menambah koleksi buku di perpustakaan, sehingga akan memudahkan mahasiswa prodi DIII Keperawatan Bondowoso dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen kami tepat pada waktunya.
 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Wiknjosostro, Hanifa s, ilmu kebidanan, yayasan bina  pustaka edisi 3., Jakarta: 2002
  2. Patologi Obstreti, Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, percetakan elstar offset, Bandung ; 1984
  3. Wiknjosostro Hanifa. Ilmu kandungan edisi kedua, yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta 2007
  4. www. Medical store.com
  5. keperawatan_gun. Blogspot. com

 

Komentar

  1. sangat membantu terimakasih bayak

    BalasHapus
  2. Terima kasih byk infonya..sy minggu lalu divonis kena penyakit ini..doakan sembuh yahh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gmn perkembangan nya apa sudah sehat ? Sy jg d vonis penyakit ini

      Hapus
    2. Apakah penyakit ini bisa di sembuhkan berdasarkan pengalaman ? Saya di suspeck penyakit ini tp msh 2 mgg lg hasil patologi nya keluar

      Hapus
  3. Saya juga sebulan yg lalu divonis ini..alhamdulillah skrg hcg sdh normal..

    BalasHapus
  4. Bagaimana proses penyembuhanya?

    BalasHapus
  5. Bisa dengan kuret atau kemoterapi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asuhan Keperawatan Neuroma Akustik

ISOLASI SOSIAL