Faktor Demografi Yang mempegnaruhi pertumbuhan penduduk


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berbicara masalah kependudukan pastinya tidak akan terlepas dari berbagai macam factor ang akan mempengaruhi keadaan dari suatu penduduk dalam satu wilayah. Oleh karena itu berbagai macam teeori telah banyak di kembangkan dan dikeluarkan untuk membahas masalah ini.
Meskipun masalah kependudukan telah lama diperbincangkan di kalangan masyarakat, namun baru di sekitar abad ke – 18 banyak diantaranya yang mulai menganalisis masalah kependudukan secara sitematis. Meskipun banyak para ahli yang menulis tentang masalah kependudukan di dunia, akan tetapi diantara tokoh-tokoh yang dianggap pakar ilmu kependudukan klasik adalah Thomas Malthus dan Karl Marx, sedangkan untuk generasi berikutnya yang paling menonjol adalah Warren Thompson dengan teori demografi transisinya.
Teori Malthus Tentang Penduduk
Orang pertama yang menulis secara sistematis tentang bahaya daripada pada pertumbuhan penduduk adalah Thomas Malthus. Ia adalah salah seorang pendeta dan juga ahli politik ekonomi bangsa Inggris. Pada tahun 1978 ia menerbitkan buku analisis kependudukan berjudul “Essay On The Principle of Population” dan mempertahankan pendapatnya bahwa “natural law” atau hukum alamiah yang mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan penduduk. Menurut Malthus, penduduk akan selalu bertambah lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan bahan makanan, kecuali terhambat oleh karena apa yang ia sebutkan sebagai moral restrains, seperti misalnya wabah penyakit atau malapetaka.
Aliran Marxist: Teori Kependudukan Karl Mark
Teori ini pada intinya tidak sepakat jika “bila tidak diadakan pembatasan jumlah penduduk maka manusia akan kekurangan pangan”.
Menurut mark semakin banyak jumlah manusia, maka akan semakin banyak produksi pangan yang dihasilkan. Mark membantah dengan beberapa pendapat antara lain:
  1. Membatasi pertumbuhan penduduk, populasi manusia tidak menekan makanan tetapi mempengaruhi kesempatan kerja.
  2. Menentang usaha-usaha moral restraint,
  3. Sistem kapitalis penyebab kemelaratan karena mengurangi upah buruh, dan mengganti buruh dengan tenaga mesin. Juga terjadi karena capital memotong gaji buruh.
Dalam hal ini, mark memberikan alternatif masalah pangan dengan menekankan pada perubahan sistem kapitalis ke sosialis, penguasaan alat-alat produksi oleh buruh, penolakan pemotongan gaji terhadap kaum buruh.
B.     Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penyusun telah merangkai secara sistematis penulisan yang merujuk pada beberapa masalah yang terangkum dalam rumusan masalah :
1.      Apakah itu Demografi ?
2.      Apakah itu Pengukuran Rate dan Ratio
3.      Apakah Faktor-faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ?
4.      Apa itu Fertilitas ?
5.      Apakah itu Mortalitas ?
6.      Apakah itu Morbiditas ?
7.      Apa itu Migrasi ?
8.      Bagamana penjelasan tentang angka harapan hidup ?
C.    Tujuan
Dengan penyusunan makalah ini mahasiswa diharapkan mampu memahami apakah itu demografi, pengukuran rate dan ratio, faktor-faktor demorafi yang mempengaruhi pertumbuhan hidup, fertilitas, morbiditas, mortalitas, migrasi dan angka harapan hidup.

BAB II
PEMBAHASAN
Faktor-Faktor Demografi Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Dan Pengukuran Rate Dan Ratio
1.      Pengertian Demografi dan Pengukuran Rate dan Ratio
Secara harpiah Demografi berasal dari kata Yunani demos – penduduk dan Grafien – tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan. Lebih jelasnya Demografi merupakan Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk serta bagaimana penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etensitas tertentu.
Ilmu demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif.
Demografi bersifat kuantitatif (kadang-kadang disebut Formal Demography – Demography Formal) lebih banyak menggunakan hitungan-hitungan statistik dan matematik. Tetapi Demografi yang bersifat kualitatif lebih banyak menerangkan aspek-aspek kependudukan secara deskriptif analitik.
Rate : pengukuran terhadap suatu peristiwa penting yang terjadi di masyarakat (vital event) dan pengukuran terhadap suatu kesakitan yang terjadi di masyarakat, di perlukan suatu ala pengukur yang disebut rate dan ratio.
Ratio disebut juga sebagai proporsi yang menyatakan bagian dari suatu populasi, misalnya suatu populasi = n terdiri dari kelompok a dan b, bila kita ingin menyatakan proporsi kelompok a terhadap b, maka kita harus menghitung dengan mempergunakan rumus a/(n-a) untuk menyatakan proporsi.



Contoh :
Jumlah pasien di rumah sakit a adalah 150 orang dengan jenis kelamin laki-laki 90 orang dan wanita 60 orang, berapat ratio pasien laki-laki terhadap perempuan, dan bila dihitung maka proporsinya adalah 90(150-60) = 1,5 dibandingkan pasien wanita.
Sebaliknya dengan rate digunakan untuk menyatakn frekuensi distribusi suatu kejadian atau suatu keadaan yang terjadi pada populasi yang sedang dioobservasi, misalnya jumlah kematian penduduk tahun1990 dinegara b adalah 3000, dengan total penduduk 3.000.0000 orang bila diitunng angka kematiannya adalah (3000/3.000.000) x 1000 = 1 orang per 1000 penduduk.
Adapun faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk antara lain :
A.    Fertilitas
1.      Pengertian Fertilitas
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi. Pengertian ini digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah penduduk. Fertilitas disebut juga dengan natalitas.
2.      Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian fertilitas yang penting untuk diketahui adalah :
a.       Fecunditas adalah kemampuan secara potensial seorang wanita untuk melahirkan anak.
b.      Sterilisasi adalah ketidakmampuan seorang pria atau wanita untuk menghasilkan suatu kelahiran.
c.       Natalitas adalah kelahiran yang merupakan komponen dari perubahan penduduk.
d.      Lahir hidup (live birth) adalah anak yang dilahirkan hidup (menunjukkan tanda-tanda kehidupan) pada saat dilahirkan, tanpa memperhatikan lamanya di kandungan, walaupun akhirnya meninggal dunia.
e.       Abortus adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kehamilan kurang dari 28 minggu.
f.       Lahir mati (still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Tidak dihitung sebagai kelahiran.
3.      Faktor Pengaruh
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelahiran, yaitu:
a.       kontrasepsi (pencegahan pembuahan),
b.      aborsi (pengguguran),
c.       perubahan keadaan perkawinan (perceraian dll),
d.      mandul (tidak bisa punya anak).
4.   Cara Mengukur Kelahiran
a.       Crude Birth Rate (CBR)
Tingkat Kelahiran Kasar atau CBR merupakan jumlah kelahiran setiap 1000 penduduk per tahun.
Rumus : CBR=B/Px1.000
Keterangan :
B               = jumlah seluruh kelahiran
P                = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000         = bilangan konstanta
Tingkat kelahiran ini dapat digolongkan dalam tiga tingkat kriteria sebagai berikut:
Tingkat kelahiran Golongan
Ø  30 Tinggi
Ø  20-30 Sedang
Ø  < 20 Rendah
b.      General Fertility Rate (GFR)
Tingkat kelahiran umum atau GFR adalah banyaknya kelahiran setiap 1000 penduduk wanita yang berada dalam periode usia produktif (15-49 tahun) dalam kurun waktu setahun. Usia produktif adalah usia reproduksi atau usia subur yang memungkinkan wanita untuk melahirkan.
Rumus : GFR = B / Pf x 1000
Keterangan :
B               =         jumlah kelahiran selama setahun
Pf              =         jumlah penduduk wanita (berumur 15-49 tahun), pertengahan tahun
1.000         =         bilangan konstanta
c.       Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Tingkat kelahiran menurut kelompok umur tertentu atau ASFR adalah banyaknya kelahiran yang terjadi pada wanita dalam kelompok umur tertentu dalam unsur reproduksi per 1000 wanita.
Rumus : ASFR = Bi / Pfi x 1000
Keterangan:
Bi        = banyaknya kelahiran dari wanita dalam kelompok umur tertentu
    selama setahun
Pfi       = banyaknya penduduk wanita dalam kelompok umur tertentu yang
   sama pada pertengahan tahun.
1.000   = bilangan konstanta
d.      Total Fertility Rate (TFR)
Tingkat kelahiran total atau TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa hidupnya (sampai akhir masa reproduksinya).
Rumus: TFR = 5 x 7 / i = 1 ASFR
Keterangan:
I           = kelompok umur 5 tahunan (15-19, 20-24, dst)
5.      Ukuran-Ukuran Reproduksi
Ukuran reproduksi adalah ukuran yang berkenaan dengan kemampuan suatu penduduk untuk menggantikan dirinya, sehingga yang diperhatikan adalah bayi wanita saja.

a.       Gross Reproduction Rate (GRR)
Adalah banyaknya wanita yang dilahirkan oleh suatu kelompok wanita.
Rumus: GRR = 100 / 203 TFR
Keterangan:
Dengan asumsi bahwa ratio jenis kelamin waktu lahir adalah 103.
b.      Net Reproduction Rate (NRR)
Adalah jumlah anak wanita yang masih hidup sampai ia dapat melahirkan (menduduki tempat sebagai ibunya), yang diperhatikan adalah anak wanita saja yang diperkirakan akan mencapai atau bisa mencapai usia reproduksi.
B.     Mortalitas
1.      Pengertian
Mortalitas atau kematian merupakan salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Mortalitas adalah ukuran jumlah kematian (umumnya, atau karena akibat yang spesifik) pada suatu populasi, skala besar suatu populasi, per dikali satuan. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per 1000 individu per tahun, hingga, rata-rata mortalitas sebesar 9.5 berarti pada populasi 100.000 terdapat 950 kematian per tahun. Mortalitas berbeda dengan morbiditas yang merujuk pada jumlah individual yang memiliki penyakit selama periode waktu tertentu.
2.      Penyebab Kematian
Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.
a.       Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian.
b.      Kematian bayi dan balita umumnya disebabkan oleh penyakit sistim pernapasan bagian atas (ISPA) dan diare, yang merupakan penyakit karena infeksi kuman.
c.       Faktor gizi buruk juga menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan tingginya kematian bayi dan balita di sesuatu daerah
d.      Kematian dan Faktor Sosial Ekonomi
Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gisi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan, nilai-nilai, dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga, mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat (Budi Oetomo, 1985). Tingginya kematian ibu merupakan cerminan dari ketidak tahuan masyarakat mengenai pentingnya perawatan ibu hamil dan pencegahan terjadinya komplikasi kehamilan.
3.      Cara Mengukur Kematian
1.      Crude Death Rate (CDR)
Tingkat kematian kasar atau CDR adalah jumlah kematian penduduk tiap 1000 orang dalam waktu setahun.
Rumus : CDR=D/Px1.000
Keterangan :
D               = jumlah seluruh kematian
P                = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000         = bilangan konstanta
Tingkat kematian ini dapat digolongkan dalam kriteria sebagai berikut:
Tingkat kematian Golongan
§  18 Tinggi
§  14-18 Sedang
§  9-13 Rendah
2.      Age Spesific Death Rate (ASDR)
Tingkat kematian menurut kelompok umur tertentu atau ASDR adalah banyaknya kematian yang terjadi pada penduduk dalam kelompok umur tertentu per 1000 penduduk.
Rumus : ASDR = Di / Pi x 1000
Keterangan:
Bi  = banyaknya kematian dalam kelompok umur tertentu selama
   setahun
Pfi = banyaknya penduduk dalam kelompok umur tertentu yang sama
    pada pertengahan tahun.
1.000 = bilangan konstanta
3.      Infant Mortality Rate ( IMR)
Tingkat kematian bayi adalah banyaknya kematian bayi (sebelum umur satu tahun) yang terjadi pada kelahiran per 1000 bayi. Merupakan cara pengukuran yang dipergunakan khusus untuk menentukan tingkat kematian bayi. IMR biasanya dijadikan indikator dalam pengukuran kesejahteraan penduduk.
Rumus: IMR=Db/Pbx1.000
Keterangan :
D = jumlah kematian bayi sebelum umur satu tahun
P  = jumlah kelahiran hidup dalam waktu yang sama
Kriteria penggolongan tingkat kematian bayi:
Tingkat kematian bayi
Golongan :
1.      125 Sangat Tinggi
2.      75-125 Tinggi
3.      35-75 Sedang
4.      <35 Rendah
Bila tingkat kelahiran kasar sama dengan tingkat kematian kasar akan tercapai pertambahan penduduk sebesar 0 % atau zero population growth. Yang berarti keadaan kependudukan di daerah tersebut tercapai sebuah keseimbangan.
C.    Morbiditas
1.      Pengertian
Morbid berasal dari bahasa Latin yang berarti kondisi sakit atau menjadi sakit Pada pengobatan dan epidemiologi, kata morbiditas dapat merujuk kepada
·         pernyataan terkena penyakit (dari bahasa Latin morbidus: sakit, tidak sehat),
·         derajat kerasnya penyakit,
·         meratanya penyakit: jumlah kasus pada populasi,
·         insiden penyakit: jumlah kasus baru pada populasi.
·         Cacat terlepas dari akibat (contoh cacat disebabkan oleh kecelakaan).
Morbiditas umumnya berkaitan dengan satu episode asuhan kesehatan tunggal. Definisi episode asuhan adalah: satu periode asuhan pasien atau kontak (seseri kontak dalam waktu khusus) dengan praktisi asuhan kesehatan untuk kondisi yang sama atau konsekuensi yang timbul.
2.      Kegunaan Data Morbiditas
Data morbiditas adalah data primer masukan ke sistem informasi mananjemen institusi pelayanan kesehatan. Informasi morbiditas digunakan untuk kepentingan manajemen pelayanan pasien, perencanaan pelayanan kesehatan, pengalokasian sumber daya, indentifikasi kausa penyakit, evaluasi terapi dan pengkajian proyek baru atau program kesehatan masyarakat.  Pada akhir suatu episode asuhan, dokter yang bertanggung jawab terhadap asuhan pasien harus mendokumentasikan semua kondisi yang tersandang pasiennya berikut semua prosedur tindakan ke dalam Rekam Medis pasien sesuai episode asuhan dan pelayanan rawatnya. 
Rekam Medis – Rekam Kesehatan pasien adalah sumber primer data diagnosis utama pasien yang harus teridentifikasi dengan nyata, setelah pasien dinyatakan pulang. Setelah dilakukan analisis kualitatif Rekam Medis pasien discharge, pengkode harus mengkode diagnosis utama (Principal diagnosis) berikut kondisi-kondisi lain atau diagnoses sekunder, disertai data tindakan medis atau operasi dan intervensi, yang mengacu ke diagnosis utama.
baru setelah diagnoses dikode Rekam Medis boleh difile.
Sumber-sumber data morbiditas meliputi: Rekam Medis rumah sakit, Rekam Medis sekolah, Rekam Medis personel alat bersenjata, Rekam Medis okupasi, Rekam Medis rawat jalan, Rekam Medis surveilan kesehatan, Rekam Medis pelayanan kesehatan maternal dan anak, Rekam Medis cacat lahir, penyakit infeksi menular, kanker dan penyakit kronis lain, dan juga Rekam Medis pelayanan follow-up pasien yang berpenyakit khusus atau cedera, cacat, dan seterusnya.
MIGRASI
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Demografi merupakan Ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia meliputi ukuran, struktur, distribusi penduduk serta bagaimana penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran, kematian, migrasi serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarganegaraan, agama, atau etensitas tertentu.
Rate dan ratio merupakan pengukuran terhadap suatu peristiwa penting yang terjadi di masyarakat (vital event) dan pengukuran terhadap suatu kesakitan yang terjadi di masyarakat, di perlukan suatu ala pengukur yang disebut rate dan ratio.
Adapun faktor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu Fertilitas (kelahiran), Morbditas (Kesakitan), Mortalitas (Kematian), Migrasi (Perpindahan Penduduk) dan Angka Harapan Hidup.
B.     Saran
Dalam penyusunan makalah ini Kami sangat menyadari akan banyknya kekeliruan dan kekurangan, maka dari itu kami selalu mengharapkan bimbingan dan saran dari bapak dosen.


 

DAFTAR PUSTAKA

06.00 wib. 06-04-2013
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ABORTUS

ISOLASI SOSIAL

ChorioCharsinoma