Gaung Takbiran, JiwaKu Tenang

pemikiran yang harusnya tertuang dalam setiap ba'it puisi harus berubah menjadi suatu paragraf panjang dalam catatnku, entah mengapa harus seperti ini tapi yang jelas fikiran dan perasaan yang selama ini ingin aku ungkap tak tersusun rapi dalam satu dua atau tiga puisi.
pukul 24.00 wib. adalah malam bersejarah selama hidupku, tertuang berbagai macam cerita yang membuat suasana malam ini terasa sempurna dibanding malam kemarin dan sebelumnya. perjalanan malam yang begitu cepat menjadi satu-satunya catatan buruk malam ini, karena perasaan ingin malam ini berjalan dengan kondisi tetap dan tak berubah menjadi gila seperti malam-malam lalinnya, namun sayang harapan itu hanylah buah pikir yang tak pantas  dan tak mungkin, juga menjadi batu perancu setiap logika dan realistisnya hidupku.
perjalanan sempurna dimulai pada saat maghrib tiba, mimpi indah bisa bertatap muka dengan seorang yang menjadi ratu dalam hatiku akhirnya terwujud meski aku sadari itu bukan perkara mudah, tapi kuatnya perasaanku menjadi raksasa pemimpin dalam memaksa kondisi untuk menjadi seperti apa yang raksasa inginkan. meski tak bertatp lansung namun melihat senyuman indah dari  lcd laptopku, memastikan kesetiaanmu dan menatap indahnya dirimu sudah cukup menjadi penghibur yang begitu aku harapkan. disaat waktu dan jarak jauh berbeda hanya ini yang bisa aku harapkan dan juga diterima akal sehatku. setelah semuanya usai, kembali sedikit merenung dengan perasaan ini yang disertai perasaan cemas dan penuh harap semoga kamu tidak berpaling dari hatiku karena LDR yang kali ini menjadi cobaan paling berat untuk kita taklukkan.
menikmati suasan lebaran idul adha jauh dari rumah tak ayal membuatku lemah dan kurang menikmati akan hikmah idul adha sendiri, tapi justru membrikanku peringatan dan pengalaman besar betapa luar biasanya hikmah idul adha yang selama ini tak pernah aku sadari, sekeliling lingkunganku tak pernah menyadarkanku, namun pengalaman yang kali ini aku jalani benar-benar memberikan kesadaran yang sempurna dalam hatiku.
hingga aku tertidur dalam suasana gaung takbiran seusai menikmati hidangan nikmat daging qurban di asramaku. lelahnya malam ini, berimbang dengan ketenangan dan kenyamanan perasaan dan hatiku. tak bisa aku gambarkan semua karena begitu banyak momen indah yang terlewat. namun yang pasti aku senang dan bahagia dengan segala macam pengalaman malam ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ChorioCharsinoma

Asuhan Keperawatan Neuroma Akustik

ISOLASI SOSIAL