Logika Matematika
LOGIKA
MATEMATIKA
Pernyataan
adalah kalimat yang hanya benar atau salah saja, tetapi tidak sekaligus kedua-
duanya.
Kalimat
terbuka adalah kalimat yang belum dapat di tentukan nilai kebenarannya karena
masih mengandung variabel atau peubah
Konjungsi
adalah Gabungan dua pernyataan tunggal yang menggunakan kata penghubung “dan”
sehingga terbentuk pernyataan majemuk
Disjungsi
adalah gabungan dua pernyataan yang menggunakan kata penghubung logika “atau”
sehingga membentuk dua pernyataan majemuk.
Implikasi,
Gabungan dua pernyataan p dan q sehingga membentuk pernyataan majemuk dengan menggunakan kata
penghubung “Jika..., maka...”
Biimplikasi
atau bikondisional
ialah suatu pernyataan majemuk yang
berbentuk ”p jika dan hanya jika q” yang berarti “jika p
maka q dan jika q maka p”.
Negasi
dari suatu pernyataan majemuk dapat dibentuk dari negasi pernyataan-pernyataan
tunggal dengan menggunakan ekuivalensi, yaitu apabila negasi
pernyataan-pernyataan majemuk itu mempunyai nilai kebenaran yang sama dengan
pernyataan majemuk negasi dari komponen-komponennya.
Tautologi
adalah Suatu pernyataan majemuk yang
nilai kebenarannya adalah selalu benar
Kontradiksi
adalah Suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya selalu salah
Kontingensi
adalah suatu pernyataan majemuk yang nilai kebenarannya memuat benar dan salah.
A.
Pernyataan
Kalimat ada 2 macam :
- Kalimat terbuka
adalah kalimat yang tidak dapat ditentukan
nilai benar atau salahnya.
Contoh : 2x + 5 = -4
2.
Kalimat
tertutup ( pernyataan )
adalah
kalimat yang dapat ditentukan nilai benar atau salahnya.
Contoh : 5 + 6 = 11
B.
Pernyataan Majemuk
1. Konjungsi (Λ)
Konjungsi adalah
Gabungan dua pernyataan tunggal yang menggunakan kata penghubung “dan” sehingga
terbentuk pernyataan majemuk. p Λ q (dibaca p dan q )
p
|
q
|
p Λ q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
S
|
2.
Disjungsi (V)
Disjungsi adalah
gabungan dua pernyataan yang menggunakan kata penghubung logika “atau” sehingga
membentuk dua pernyataan majemuk. p V q (dibaca p atau q )
P
|
q
|
p V q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
3.
Implikasi (=>)
Implikasi, Gabungan dua
pernyataan p dan q sehingga membentuk
pernyataan majemuk dengan menggunakan kata penghubung “Jika..., maka...”. p => q (dibaca jika p maka q )
P
|
q
|
p => q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
Implikasi mempunyai
:
1.
Konvers
2.
Invers
3.
Kontraposisi
|
p=>q konvers q=>p
|
konvers
|
⌐p=>⌐q
|
⌐q=>⌐p
|
4.
Biimplikasi (ó)
Biimplikasi atau bikondisional
ialah suatu pernyataan majemuk yang berbentuk ”p jika dan hanya jika q” yang berarti “jika
p maka q dan jika q maka p”..
P
|
q
|
pó q
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
S
|
B
|
C.
TAUTOLOGI , KONTRADIKSI , DUA PERNYATAAN YANG EKUIVALEN
1. Tautologi
Tautologi adalah pernyataan majemuk
yang selalu benar untuk semua kemungkinan nilai kebenaran dari
pernyataan-pernyataan komponennya.
Contoh : (pΛq) => q
2.
Kontradiksi
Kontradiksi adalah kebalikan dari tautologi yaitu suatu bentuk pernyataan
yang hanya mempunyai contoh substansi yang salah, atau sebuah pernyataan
majemuk yang salah dalam segala hal tanpa memandang nilai kebenaran dari
komponen-komponennya.
3.
Ekuivalen
Dua atau lebih
pernyataan majemuk yang mempunyai nilai kebenaran sama.
Notasi
“ dua buah
pernyataan majemuk dikatakan ekuivalen, jika kedua pernyataan majemuk itu
mempunyai nilai kebenaran yang sama untuk semua kemungkinan nilai kebenaran
pernyataan-pernyataan komponen-komponennya”
Contoh :
~(pVq) ≡ ~p Λ ~q
~(p Λ q) ≡ ~p V ~q
~(p=>q) ≡ p Λ ~q
D.
IMPLIKASI, KONVERSI , INVERSI , KONTRAPOSISI
Implikasi
: p => q
Konversi
: q => p
Inversi
: ~p => ~q
Kontraposisi
: ~q => ~p
Contoh
:
Implikasi
: Jika saya ke Bandung , maka saya membeli sepatu.
Konversi
: Jika saya membeli sepatu , maka saya ke Bandung.
Inversi
: Jika saya tidak ke Bandung, maka saya tidak membeli sepatu.
Kontraposisi
: Jika saya tidak membeli sepatu, maka saya tidak ke Bandung.
E.
KALIMAT
BERKUANTOR
a. kuantor
universal (ᵾ)
ialah kalimat
yang mengandung kata “ semua’, “setiap’,”seluruh”.
b. Kuantor
existensial (϶)
ialah kalimat yang mengandung kata “
ada”,”beberapa”.
F.
PENARIKAN KESIMPULAN
a. Modus
Ponen
|
b. Modus
Tollens
|
c. Silogisme
|
Premis 1 : p
=> q
Premis
2 : p
Konklusi
: q
|
Premis 1 : p
=> q
Premis
2 : ~ q
Konklusi
: ~ p
|
Premis 1 : p
=>q
Premis
2 : q => r
Konlusi
: p => r
|
G. KESETARAAN PERNYATAAN MAJEMUK
p
|
q
|
ingkaran
|
implikasi
|
konvers
|
invers
|
kontraposisi
|
|
p
|
q
|
p => q
|
q
=> p
|
-p
=> -q
|
-q
=> -p
|
||
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
B
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
S
|
S
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
B
|
Kesetaraandua pernyataan ditunjukan oleh nilai kebenaran yang sama
Dari table diatas
diperoleh bentuk kesetaraan :
a.
P => q ≡ -q => -p
b.
q => p ≡ -p => -q
c.
p=> q ≡ -p v q
H. INGKARAN
ATAU NEGASI DARI PERNYATAAN MAJEMUK
a. -
(p Λ q) ≡ -p v –q
b. – (pv q) ≡ -p Λ –q
c. - (p =>
q) ≡ p Λ -q
Komentar
Posting Komentar